#ppdb2020 #pmb2020 #MIN #PKTQ #tahfizh #MIN2Sukoharjo #MadrasahTahfizh #quran #Daqu #SekolahQuran #Pondok #fulldayschool
Alhamdulillah brosur PPDB PKTQ MIN 2 Sukoharjo tahun pelajaran 2020/2021 sudah jadi, monggo bantu share ke keluarga, kerabat, sanak family atau rekan serta sahabat semoga menjadi washilah kebaikan... jazakumullah khairan
☺️🙏🏼
#ppdb2020 #pmb2020 #MIN #PKTQ #tahfizh #MIN2Sukoharjo #MadrasahTahfizh #quran #Daqu #SekolahQuran #Pondok #fulldayschool
#ppdb2020 #pmb2020 #MIN #PKTQ #tahfizh #MIN2Sukoharjo #MadrasahTahfizh #quran #Daqu #SekolahQuran #Pondok #fulldayschool
Alhamdulillah tanpa terasa perjuangan kita selama 1 semester telah sampai penghujungnya. Hasil belajar telah dibagikan, semoga memuaskan. Yang hasilnya baik semoga menambah motivasi, yang belum baik semoga juga menambah evaluasi, karena usaha kita harus terus ke arah yg lebih baik.
Bapak ibu kami ingin bercerita sedikit, ada sekelompok orang yang ingin mendirikan gedung yang indah, kokoh dan kuat. Mereka adalah investor kaya yang siap mengeluarkan apa saja supaya bangunan tersebut bisa dijadikan lahan bisnis kelak ketika konstruksi rampung. Mereka membayar para arsitek dan pemborong untuk bisa membangunkan gedung seperti yang mereka inginkan. Gedung ini dibangun dengan cara khusus sehingga di tiap tahap pembangunan tingkat, gedung tersebut harus dibiarkan beberapa hari supaya bahannya kering menguat. Ketika ditahap tersebut, semua istirahat, menunggu sampai gedung bisa dilanjutkan pembangunannya.
Bapak ibu, jika bangunan tersebut adalah anak-anak kita, kemudian para arsitek dan pemborong adalah para asatidz dan muhafizh, lalu investor adalah bapak-ibu semua, apa yang akan akan kita lalukan supaya di masa istirahat, yang kita sebut saja waktu libur, bangunan yang kita dirikan tidak rusak setelah berbulan-bulan kita upayakan dengan perjuangan penuh jerih payah?
Maka dari itu, bapak ibu, kami ingin di masa liburan ini hafalan anak-anak kita tidak terganggu, kami titipkan di rumah dengan cara penjagaan yang sama persis seperti hari-hari biasa. Semoga perjuangan kita berbuah hasil. Aamiin. ☺
Dan bapak dan ibu selama liburan kami mohon kerjasamanya untuk selalu membimbing dan memantau anak-anak di rumah, serta selalu diingatkan untuk:
1. Menjaga sholat wajib 5 waktu di masjid atau mushola (khususnya sholat Subuh untuk selalu dibangunkan) dan juga menjaga shalat Sunnah (Dhuha, Qobliah dan Ba'diah)
2. Murojaah hafalan minimal 1 hari 1/2 juz (ketika pembagian hasil belajar sudah dibagikan tugas murojaah dan Tilawah setiap hari).
3. Membantu orangtua di rumah (menyapu, mengepel, dll) untuk melatih tanggung jawab dan kemandirian anak-anak sehingga timbul rasa malas pada anak karena libur.
4. Membatasi bermain handphone atau menonton televisi, anak-anak main hp maks 1 jam dan nonton tv maks 2 jam dalam sehari, jika terlalu banyak bermain hp dan nonton tv akan sangat berpengaruh pada hafalan anak-anak.
5. Menjaga adab-adab seorang muslim: jaga adab makan, bicara, jaga aurat, kebersihan, dan jaga waktu supaya tidak digunakan untuk hal sia-sia.
5. Tidak ikut merayakan pergantian tahun Masehi (seperti membeli terompet, petasan dan keluar pada malam tahun baru) karena tidak diajarkan dalam agama Islam. Gunakan waktu anak-anak untuk berdzikir dan murojaah.
Dan kami mohon maaf apabila selama semester gasal ini banyak kekurangan dan kekhilafan.
Selamat berlibur yang manfaat dan semoga kita selalu dalam lindungan Alloh Ta'ala, Aamiin.
insyaaAlloh bertemu lagi di semester genap ..
Barokallohu fiikum..
Jazakumullohu Khoiron 🙏🏼
Bapak ibu kami ingin bercerita sedikit, ada sekelompok orang yang ingin mendirikan gedung yang indah, kokoh dan kuat. Mereka adalah investor kaya yang siap mengeluarkan apa saja supaya bangunan tersebut bisa dijadikan lahan bisnis kelak ketika konstruksi rampung. Mereka membayar para arsitek dan pemborong untuk bisa membangunkan gedung seperti yang mereka inginkan. Gedung ini dibangun dengan cara khusus sehingga di tiap tahap pembangunan tingkat, gedung tersebut harus dibiarkan beberapa hari supaya bahannya kering menguat. Ketika ditahap tersebut, semua istirahat, menunggu sampai gedung bisa dilanjutkan pembangunannya.
Bapak ibu, jika bangunan tersebut adalah anak-anak kita, kemudian para arsitek dan pemborong adalah para asatidz dan muhafizh, lalu investor adalah bapak-ibu semua, apa yang akan akan kita lalukan supaya di masa istirahat, yang kita sebut saja waktu libur, bangunan yang kita dirikan tidak rusak setelah berbulan-bulan kita upayakan dengan perjuangan penuh jerih payah?
Maka dari itu, bapak ibu, kami ingin di masa liburan ini hafalan anak-anak kita tidak terganggu, kami titipkan di rumah dengan cara penjagaan yang sama persis seperti hari-hari biasa. Semoga perjuangan kita berbuah hasil. Aamiin. ☺
Dan bapak dan ibu selama liburan kami mohon kerjasamanya untuk selalu membimbing dan memantau anak-anak di rumah, serta selalu diingatkan untuk:
1. Menjaga sholat wajib 5 waktu di masjid atau mushola (khususnya sholat Subuh untuk selalu dibangunkan) dan juga menjaga shalat Sunnah (Dhuha, Qobliah dan Ba'diah)
2. Murojaah hafalan minimal 1 hari 1/2 juz (ketika pembagian hasil belajar sudah dibagikan tugas murojaah dan Tilawah setiap hari).
3. Membantu orangtua di rumah (menyapu, mengepel, dll) untuk melatih tanggung jawab dan kemandirian anak-anak sehingga timbul rasa malas pada anak karena libur.
4. Membatasi bermain handphone atau menonton televisi, anak-anak main hp maks 1 jam dan nonton tv maks 2 jam dalam sehari, jika terlalu banyak bermain hp dan nonton tv akan sangat berpengaruh pada hafalan anak-anak.
5. Menjaga adab-adab seorang muslim: jaga adab makan, bicara, jaga aurat, kebersihan, dan jaga waktu supaya tidak digunakan untuk hal sia-sia.
5. Tidak ikut merayakan pergantian tahun Masehi (seperti membeli terompet, petasan dan keluar pada malam tahun baru) karena tidak diajarkan dalam agama Islam. Gunakan waktu anak-anak untuk berdzikir dan murojaah.
Dan kami mohon maaf apabila selama semester gasal ini banyak kekurangan dan kekhilafan.
Selamat berlibur yang manfaat dan semoga kita selalu dalam lindungan Alloh Ta'ala, Aamiin.
insyaaAlloh bertemu lagi di semester genap ..
Barokallohu fiikum..
Jazakumullohu Khoiron 🙏🏼
Selamat Berlibur Semester Gasal | Nasihat Untuk Kita Semua
Warisha Hasan
Januari 07, 2020
Apakah Anda sudah tahu bagaimana nabi Muhammad mendidik putra putrinya? apakah Anda mengenal putra putri nabi Muhammad SAW? Mari kita bahas sekilas tentang putra-putri nabi Muhammad SAW dan bagaimana beliau mendidik anaknya yang nakal meskipun dalam keluarganya putra putri nabi Muhammad sangat patuh pada ayahandanya.
Cara Rasulullah Mendidik Anak yang ‘Nakal’
Warisha Hasan
Agustus 18, 2016
Tolong dong ayah, kayaknya aku merasa kesulitan sekali untuk mengatasi prilaku buruk anakku nih…, Tolong di jawab ya….
Begitu kira-kira bunyi komen seorang ibu yang juga sekaligus ingin curcol, ingin mengeluh sekaligus ingin menemukan solusi.
Sahabat ku para orang tua sejawat,
Banyak orang tua berkata bahwa “Ayah tolong dong, saya merasa kesulitan sekali mengatasi perilaku-perilaku buruk anak saya”.
Menurut pengalaman saya 10 tahun jadi orang tua dari 2 orang anak yang luar biasa dengan beda usia hanya 1,5 tahun.
Ternyata yang sesungguhnya saya alami adalah saya bukan kesulitan dalam mengatasi perilaku buruk anak saya tapi justru “saya merasa kesulitan sekali dalam MENGATASI PERILAKU BURUK SAYA SENDIRI,
“Ya perilaku buruk saya, orang tuanya yang pada akhirnya di contoh oleh anak saya”.
Jadi akhirnya yang saya lakukan adalah menjalani self therapy atau menterapi diri sendiri supaya saya bisa mengubah prilaku-perilaku buruk saya yang di contoh oleh anak saya.
Dan betul saja ternyata itu tidak mudah…!
Perlu waktu, niat besar, usaha keras, ketekunan dan kesabaran yang tiada batasnya, untuk bisa berubah setahap demi setahap.
Semisal untuk tidak lagi menjadi orang tua yang cepat marah, untuk tidak lagi menjadi orang tua yang berbicara dengan nada tinggi, untuk tidak lagi berbohong pada anak, untuk bisa lebih sering tersenyum ketimbang membentak, untuk menjadi orang tua yang sering memuji ketimbang mencela, untuk menjadi lebih mau menerima mereka apa adanya ketimbang menuntut, untuk menjadi orang tua yang lebih mau mendengar dari pada selalu menasehati.
Untuk mau dengan sabar menjawab pertanyaan anakku yang tak henti-hentinya sepanjang hari tentang apa saja yang menurut kita (orang dewasa) “tidak penting” untuk di jawab.
Ya Pertanyaan anakku yang datang bertubi-tubi tanpa henti bahkan terkadang hingga aku sudah terkantuk-kantuk mau tidur ia masih saja terus bertanya.
Tapi tentu saja hasilnya sepadan dengan jerih payah yang sudah kita lakukan.
Yes !!!! Anak kita mulai berubah menjadi baik dan lebih baik lagi dari hari ke hari. Sehingga hidup ini semakin terasa indah dan bahagia bersama anak kita dan anak kita juga merasa bahagia hidup bersama kita.
Jadi sesungguhnya menurut pengalaman saya, PARENTING BUKANLAH HANYA ILMU UNTUK MENDIDIK ANAK, MELAINKAN LEBIH KEPADA ILMU BAGAIMANA KITA MAMPU MENGUBAH SEMUA PERILAKU BURUK MENJADI LEBIH BAIK LAGI.
PARENTING SESUNGGUHNYA LEBIH KEPADA ILMU UNTUK MENDIDIK KITA SENDIRI SEBAGAI ORANG TUA, YANG PERILAKUNYA SETIAP SAAT AKAN DI CONTOH OLEH ANAK.
Benar sekali ! karena ternyata sesungguhnya perilaku anak kita hanyalah cerminan dari perilaku orang tuanya sehari-hari.
Persis seperti sebuah pepatah lama yang mengatakan “like father like son”, “buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”.
Tidak mungkin kita bisa membuat anak kita berperilaku baik jika kita sendiri tidak berusaha memberikan contoh yang baik kepadanya.
Namun ternyata belajar Parenting itu tidak pernah ada kata akhir, semakin kita belajar semakin sering kita menemukan perilaku2 yang kurang baik yang perlu “segera” kita ubah.
Dan mengapa perlu SEGERA ? karena jika tidak segera kita ubah, maka anak kita pun akan segera menirunya.
Karena memang anak-anak kita adalah para peniru yang ulung dari perilaku orang tuanya, gurunya, dan lingkungan pergaulannya juga tontonan acara dari televisi yang dilihatnya setiap hari.
Jadi mari kita sama-sama GARIS BAWAHI kalimat ini,
“Kita tidak akan pernah bisa memperbaiki perilaku buruk anak kita jika kita sendiri tidak mau memperbaiki perilaku buruk kita sendiri” (yang mungkin kita lakukan diluar kesadaran kita).
Oleh: Ayah Edy, Praktisi Pendidikan Anak
Untuk Para Ayah: Anak Adalah Cerminan Diri Kita
Warisha Hasan
Agustus 17, 2016
Memiliki anak yang mampu menghafal Al-Qur’an, apalagi di usia yang masih dini tentu menjadi harapan para orangtua Muslim. Namun banyak dari para orangtua yang hanya sekedar berharap tanpa ada usaha yang maksimal. Seperti yang telah kita pahami, bahwa keberhasilan berbanding lurus dengan usaha. Maksimal usaha kita, insyaAllah hasil yang diharapkan juga dapat mendekati maksimal.
Agar Anak Hafal Qur’an Sebelum Usia 7 Tahun
Warisha Hasan
Agustus 13, 2016
Berbagai peralatan pembelajaran yang ada saat ini bisa menjadi sarana untuk menghafalkan Al-Quran. Adanya perangkat digital seperti Smartphone, iPod, MP3 player bisa digunakan sebagai sarana menghafal al-Quran dengan mendengarkan. Menghafal dengan metode ini bisa dilakukan sambil mengerjakan aktivitas lain, misalnya perjalanan ke sekolah, mengendarai sepeda motor, menunggu jemputan, atau ketika membantu Ibu di dapur.
Bila anda ingin mencoba metode ini, berikut beberapa tips menghafalkan al-Qur’an dengan mendengarkan dari Syaikh Majdi Ubaid Al-Hafidz dalam bukunya 9 Langkah Mudah Menghafal Al-Qur’an.
1. Pilih bacaan murattal yang disukai. Lebih baik yang bacaannya hadr (cepat, setiap halaman maksimal 2 menit), khusyuk dan bernada.
2. Dengarkan 5 halaman minimal 20 sampai 30 kali sepekan (bila target hafalan satu pekan 5 halaman), lebih banyak lebih baik.
3. Jangan mendengarkan lebih dari 5 halaman yang akan dihafal.
4. Tentukan waktu khusus untuk mendengarkan.
5. Murajaah pada setiap akhir pekan dengan membuka mushaf untuk menyambungkan ayat dan memperbaiki hafalan bila ada yang kurang.
6. Dengar bacaannya sebelum atau ketika tidur. Yang terpenting gunakan 45 menit pertama dari waktu tidur.
Selamat mencoba!
6 Tips Menghafal Al-Qur'an Dengan Metode Mendengarkan
Warisha Hasan
Agustus 13, 2016
Inilah Rahasia Mengapa Musa Yang Baru 7 Tahun Mampu Menghafal Qur’an 30 Juz
Warisha Hasan
Agustus 13, 2016
Pada hari Sabtu (06/08/2016) siswa-siswa Program Khusus Kelas Tahfizhul Qur'an mengunjungi Kolam Renang Telogo Asri Bulakrejo, dalam rangka mengikuti latihan berenang yang merupakan kegiatan ekstrakulikuler yang dijadwalkan rutin setiap bulan.
Para siswa didampingi oleh lima orang Ustadz. Mereka adalah Ustadz Endik Krisyadi, Ustadz Ary Setyawan, Ustadz Rahmadi, Ustadz Ahmad Faqih, beserta Ustadz Sularno, Guru Penjasorkes yang akan melatih para siswa kelas 1E dan 1F ini dalam menguasai teknik dasar berenang. Kegiatan ini hanya diikuti oleh para siswa, sementara para siswi mengikuti kegiatan latihan memanah di area gedung sekolah.
Ekskul: Siswa PK Tahfizhul Qur'an MIN Jetis Latihan Berenang di Telogo Asri
Warisha Hasan
Agustus 12, 2016
Apakah Anda termasuk ayah yang berkeyakinan seperti ini: Ayah kan sudah keluar seharian sampai kadang pulang malam mencari uang demi anak. Supaya bisa memberikan gizi yang lebih baik, menyekolahkan di tempat yang berkualitas yang biasanya mahal, memenuhi fasilitas belajar dan kehidupan anak-anak. Jadi pendidikan, diserahkan ke ibunya saja.
Ayah, Ternyata Anda Penyebab Utamanya
Warisha Hasan
Agustus 12, 2016
Adz Dzahabi dalam Tarikhul Islam ketika menyebutkan biografi Al Hakam bin Al Walid Al Wuhadzi Al Himshi salah seorang Shighor At Tabi’in, menyebutkan riwayat kisah ini dengan redaksi sebagai berikut,
عن أبي بُسْرٍ قَالَ: بَعَثَتْنِي أُمِّي بِقِطْفِ عِنَبٍ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَكَلْتُهُ، فَكَانَ بعد إذا رآني قال: «غدر، غدر»
Dari Abu Busr berkata: Aku diutus ibuku untuk memberikan setangkai anggur kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam, tapi aku memakannya. Maka, jika Nabi melihatku beliau berkata: Pelanggar amanah, pelanggar amanah.
Kisah Setangkai Anggur untuk Pendidikan
Warisha Hasan
Agustus 12, 2016